Pagi itu Shely menjalankan aktivitas seperti biasa sebagai seorang pelajar di salah satu sekolah ternama di Bandung. Sepulang sekolah, seperti biasanya ia selalu menunggu jemputan di depan sekolah dengan ditemani sahabatnya Vivi. Kali ini, Shely menemukan seorang teman baru yang bernama Andy. Andy selalu memanggil Shely sebagai dora1, karena rambut Shely mirip seperti dora. Andy selalu memanggilnya begitu, setiap saat mereka bertemu. Lama kelamaan mereka saling menyukai, tetapi mereka tak pernah saling mengungkapkan.
      Tanggal 17 July 2011, ketika mereka sedang chattingan di facebook, tanpa diduga Andy meminta Shely menjadi pacarnya. Tetapi, pada saat itu Shely belum ingin berpacaran. Setiap mereka chattingan pasti Andy selalu membujuk Shely untuk menjadi pacarnya.
      Pada tanggal 21 July 2011, mereka saling chattingan lagi dan Andy kembali meminta Shely untuk menjadi pacarnya. Karena melihat kesungguhan Andy, Shely menerima Andy untuk menjadi pacar pertamanya.
      Setelah beberapa minggu pacaran, Andy memberikan sebuah boneka kepada Shely sebagai tanda sayangnya. Tetapi ternyata lama kelamaan Andy tidak pernah memberi kabar kepada Shely. Ketika mereka akhirnya bisa saling berkomunikasi,
Andy berkata “Shel, kta putus aja yah”
“Emang knp? L” Shely menjawabnya dengan perasaan sedih,
“Aku sepertinya sudah nggak cocok sama kamu, udahan yah?”
“Hmm. Ya sudalah kalau itu memang maumu L” Shely akhirnya menerima keputusan itu sambil menangis.

      Beberapa bulan mereka selalu putus-nyambung, dan pada akhirnya mereka tidak pernah berkomunikasi lagi. Butuh waktu yang lama untuk Shely bisa move on dari Andy.
      Akhirnya, setelah beberapa bulan berlalu, Shely bisa move on dan menemukan seseorang yang menurutnya sangat baik dan sangat perhatian dengannya. Orang itu bernama Ryan.
Beberapa bulan Shely lewati hari-harinya bersama Ryan sebagai seorang sahabat. Dan pada akhirnya mereka saling mengungkapkan perasaan mereka.
“Shel, aku mau bilang sesuatu ke kamu. Tapi kamu jangan marah ya?”
“Apa?”Shely menjawabnya dengan penasaran.
“Aku mau bilang kalau aku sayang sama kamu K Tapi, aku belum mau pacaran sama kamu. Aku belum siap untuk pacaran-_-“
“Hmm. Jujur! Aku juga sayang sama kamu L Tapi aku juga belum mau pcaran dulu.”
      Akhirnya mereka melanjutkan kehidupan mereka seperti biasa, sebagai seorang sahabat.

 ____________________________________________________

      Tanggal penerimaan rapor pun tiba (24/12). Semua murid datang bersama orang tua mereka, tetapi tidak dengan Ryan. Orang tua Ryan begitu sibuk sehingga tidak punya waktu untuk mengambilkan rapor Ryan. Ketika semua orang telah pulang, tinggal aku dan teman-temanku yang ada di sekolah. Tak lama kemudian, handphone Shely pun berbunyi, ternyata ada sebuah pesan dari Ryan yang menanyakan nilai-nilai yang Shely dapatkan, begitupun sebaliknya. Lama-kelamaan mereka pun asik smsan, dan tanpa diduga Ryan meminta hubungan mereka lebih dari seorang sahabat.
“Shel...”
“Iya?”Shely menjawab,
“Boleh nanya nggak?”
“Nanya apa?”
“Boleh nggak hubungan kita lebih dari teman?”
“Terus jadi apa?”Shely menjawabnya lagi,
“Kalau boleh sih, jadi pacar?”
      Shely berpikir sejenak sambil meminta pendapat salah satu sahabatnya, dan ternyata sahabatnya itu menyetujuinya. Setelah berpikir panjang, Shely membalas sms Ryan.
“Hmm... Iya. Boleh J”Shely membalas dengan perasaan malu.
      Beberapa bulan mereka lewati bersama. Dan ulang tahun Ryan pun tiba. Shely memberikan sebuah boneka danbo hasil buatannya sendiri sebagai kado untuk Ryan.
      Tepat satu minggu sesudah ulang tahun Ryan, Shely pun berulang tahun. Ryan membelikan sebuah boneka teddy bear berwarna pink yang berukuran sedang sebagai kado untuk Shely. Shely sangat senang dengan kado yang diberikan Ryan.
“Yan, makasih ya kadonya. Aku suka banget J
“Iya. Sama-sama Shel J
      Setelah itu, hari-hari mereka lewati bersama dengan suka cita. Dan sampai pada hari ini mereka masih terus bersama. Mereka berdua yakin, bahwa hanya ajal yang bisa memisahkan cinta mereka.

Leave a Reply