Mantan Presiden RI Ketiga, Si Jenius ilmuwan konstruksi pesawat terbang, ini selalu menjadi berita hangat . Pada masa emas kejayaan dengan segudang jabatan diemban, dialah manusia paling multidimensional di Indonesia. Ia manusia cerdas ajaib yang sempat menghadirkan selaksa harapan kemajuan teknologi demi kejayaan negeri ini.
Agak aneh, memang, anak bangsa yang satu ini. Dia hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan
Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia dia 20 tahun menjabat
Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil
Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi
Presiden RI menggantikan
Presiden RI ke-2
Soeharto.
Itulah sosok dan kilas balik singkat perjalanan hidup B.J. Habibie, lelaki kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936 ini. Dia penuh kontroversi dan merupakan sosok manusia paling multidimensional di Indonesia. Begitu banyak kawan-kawannya dan nyaris segitu banyak pula orang yang tak setuju dengan sepakterjang tokoh industri pesawat terbang kelas dunia yang memperoleh berbagai penghargaan, salah satunya paling berkelas adalah Theodhore van Karman Award, yang dianugerahkan oleh International Council for Aeronautical Sciences) pada pertemuan tahunan dan konggres ke-18 ICAs yang diselenggarakan di Beijing, China tahun 1992 dari Pemerintah China.
Ketika dia mendirikan
ICMI (
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) dan didaulat menjadi Ketua Umum, misalnya, sebagai antitesa berdiri pula Forum Demokrasi (Fordem) pimpinan
Abdurrahman Wahid alias
Gus Dur yang populis dan egaliter serta inklusif.
ICMI, yang dalam perjalanan selanjutnya praktis menjadi kekuatan politik Habibie, oleh
Gus Dur dituding sebagai sektarian karena itu kurang bagus untuk masa depan sebuah bangsa yang majemuk seperti Indonesia.
Ketika pada 10 Agustus 1995 dia berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250 "Gatotkoco" kelas commuter asli buatan dan desain putra-putra terbaik bangsa yang bergabung dalam PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, kini menjadi PT Dirgantara Indonesia), dia diserang pelaku ekonomi lain bahwa yang dibutuhkan rakyat Indonesia adalah beras bukan "mainan" pesawat terbang.
Pemikiran ekonomi makro Habibie yang terkenal dengan Habibienomics, dihadirkan oleh lingkarannya sebagai counter pemikiran lain seperti Widjojonomics (yang sesungguhnya merupakan
Soehartonomic). Ketika Habibie berhasil melakukan imbal-beli pesawat terbang "Tetuko" CN-235 dengan beras ketan itam Thailand, dia diledekin, pesawat terbangnya hanya sekelas ketan itam.
Dan kontroversi paling hangat adalah ketika dia menawarkan opsi otonomi luas atau bebas menentukan nasib sendiri kepada rakyat Timor Timur, satu propinsi termuda Indonesia yang direbut dan dipertahankan dengan susah payah oleh rezim
Soeharto. Siapapun dia orangnya tentu ingin bebas merdeka termasuk rakyat Timor Timur, sehingga ketika jajak pendapat dilakukan pilihan terhadap bebas menentukan nasib sendiri (merdeka) unggul mutlak.
Masalah Tim-Tim, salah-satu yang dianggap menjadi penyebab penolakan pidato pertanggungjawaban Habibie dalam Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999. Pemilu terbaik paling demokratis setelah Pemilu tahun 1955. penolakan ini membuat BJ, Habibie tidak bersedia maju sebagai kandidat calon presiden (Capres).
Ketika Habibie menjabat presiden hampir tidak ada hari tanpa demontrasi. Demontrasi itu mendesak Habibie merepon tuntutan reformasi dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti kebebasan pers, kebebasan berpolitik, kebebasan rekrutmen politik, kebebasan berserikat dan mendirikan partai politik, mebebasan berusaha, dan berbagai kebebasan lainnya. Namun kendati Habibie merespon tuntutan reformasi itu, tetap saja pemerintahannya dianggap merupakan kelanjutan
Orde Baru. Pemerintahannya yang berusia 518 hari hanya dianggap sebagai pemerintahan transisi.
Keinginan Habibi mengakselerasi pembangunan sesungguhnya sudah dimulainya di Industri pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dengan menjalankan program evolusi empat tahapan alih tehnologi yang dipercepat "berawal dari akhir dan berakhir diawal."
Empat tahapan alih tehnologi itu, pertama, memproduksi pesawat terbang berdasarkan lisensi ituh dari industri pesawat terbang lain, hasilnya adalah NC 212 lisensi dari CASA Spanyol. Kedua, memproduksi pesawat terbang secara bersama- sama, hasilnya adalah "Tetuko" CN-235 berkapasitas 30-35 penumpang yang merupakan produksi kerjasama antara aqual antara IPTN dengan Casa Spanyol.
Ketiga, mengintegrasikan seluruh tehnologi dan sistem konstruksi pesawat terbang yang paling mutakhir yang ada di dunia menjadi sesuatu yang sama sekali didesain baru, hasilnya adalah "Gatotkoco" N-250 berkapasitas 50-60 pemumpang yang dikembangkan dengan teknologi fly-by-wire.
Keempat, memproduksi pesawat terbang berdasarkan hasil riset kembali dari awal, yang diproyeksikan bernama N 2130 berkapasitas 130 penumpang dengan biaya pengembangan diperkirakan sekitar 2 milyar dolar AS.
Empat tahapan alih tehnologi yang dipercepat didefinisikan "bermula dari akhir dan berakhir di awal," memang sukar dipahami pikiran awam. Habibie dianggap hanyut dengan angan-angan teknologinya yang tidak memenuhi kebutuhan dasar tehnologi Indonesia, yang ternyata nenbuat sepeda saja secara utuh belum sampai.
Pemerintah
Orde Baru sangat memanjakan program empat tahapan alih tehnologi Habibie dengan menempatkan berbagai proyeknya sebagai industri strategis yang menyedot banyak dana. Satu diantaranya, yang paling spetakuler, adalah IPTN, yang memerlukan subsidi.
Ketika masa reformasi, IMF mencantumkan dalam LOI (Letter Of Intent), bahwa pemerintah Indonesia tidak boleh lagi memberikan subsidi kepada IPTN, (Perusahaan ini kemudian menjadi IPTD). Otomatis perusahaan yang sudah menyusun program produksi baru, terpaksa merumahkan dan mem-PHK- 6000 karyawannya.
Lalu, dalam kesempatan deklarasi pendirian Masyarakat Ilmuwan dan Tehnologi Indonesia (MITI), Habibie menyebut hancurnya IPTN adalah ulah IMF yang menghambat Pemerintah RI membantu pengembangan pesawat terbang dengan mencantumkan klausal pencabutan subsidi dalam Letter Of Intent (LOI).
Nasionalisme
Istri adalah alasan utama Habibie untuk bolak-balik tinggal di Jerman. Pendamping hidup sekaligus teman suka dan duka yang sudah dikenal anak-anak umur 14 tahun, dr Hasri Ainun Habibie. Putri keempat H. Mohammad Besari itu disebut terbaring menjalani perawatan di sebuah rumahsakit di Jerman. Habibie ingin untuk selalu harus bisa mendampingi istri, dan harapnya istri juga akan sealu bisa mendampinginya. Menurut tim dokter yang menanganinya, Hasri Ainun belum dibenarkan tinggal atau berkunjung kedaerah tropis karena kelembabannya tinggi. Karena itu, tim dokter merekomendasikan untuk tinggal di Jerman sampai sehat secara tuntas.
Kendati demikian, kepulangan ke tanah air Habibie agaknya hanya karena dia ingin dikenang sebagai manusia yang baik. "Mungkin saat ini tak disadari. Tapi bisa jadi, berguna satu saat kelak, bila saya sudah tiada nanti," tutur lelaki itu, lirih,' demikian tulis Liputan6.com. Adalah stasiun TV SCTV ini, dikenal sangat dekat dengan Habibie, yang pada 2 Juli 2002 menyiarkan langsung dari Jerman kesaksian Habibie dalam kasus pelanggaran HAM berat Timtim untuk kebutuhan persidangan di Pengadilan Ad Hoc HAM Jakarta Pusat.
Habibie menyebutkan presiden itu bukan segala-galanya. Walau jenius dengan memperoleh royalti atas delapan hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan konstruksi pesawat terbang seperti dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang jauh lebih baik dari dirinya. Lama bermukim di lingkungan yang sangat menghargai ketokohan dan personality setiap orang, Habibie mendefinisikan jika ingin dihargai maka yang diperhatikan orang lain adalah sikap yang tak berubah terhadap lingkungan.
Menurutnya status, jabatan, dan prestasi bukan alasan untuk berubah terhadap lingkungan. Itulah sebabnya, ketika sudah menjadi RI-1 sikap Habibie terhadap lingkungan tetap tidak berubah. Malah semakin menampakkan watak aslinya, misalnya tidak mau diam dan bergerak sesuka hati padahal sudah ada aturan protokoler yang harus dipatuhi.
“Ta, ada yang mau Ari omongin,” kata Nino. Aku langsung menoleh ke arah Ari yang duduk di samping aku. “Eh, gila lo, No!” balas Ari langsung. Nino mengisyaratkan Ari dengan gerakan kepalanya supaya Ari mau memberitahu apa yang disembunyikannya pada aku. Tapi Ari menolak. “Ya udah gw yang ngomong. Maaf ya, Ta. Gw cuma mau nyampein,” kata Nino lagi dengan nada yang lebih berat dari sebelumnya. Sebenernya ada apa sih ini? Kok aku jadi takut gini ya? Nino berdeham kecil. “Jadi gini, Ari sebenernya udah ngelakuin kesalahan. Mmm.. kesalahan yang besar.” Setiap kata yang diucapkan Nino semakin membuat kecepatan detak jantung aku bertambah. “Beberapa waktu yang lalu, Ari lagi di taman, dan singkat cerita ia ketemu cewek dan kenalan sama cewek itu. Dia ngobrol sampai malem dan mau nganterin cewek itu pulang ke rumahnya. Namun, waktu perjalanan pulang di mobil, cewek itu ngegodain Ari. Dan.. sorry ya, Ta, gw mesti bilang ke lo kalo mereka lepas kendali.” Aku terdiam. Mencerna kata-kata yang baru saja aku dengar. Ari yang duduk di sampingku terus memegangi tangan aku dengan lembut seperti biasanya. Namun ada yang aneh hari ini. Aku sama sekali tidak merasakan kenyamanan yang biasanya. Apa karena cerita yang barusan aku dengar? “Ta, lo nggak apa-apa? Sorry gw harus ngomong itu ke lo,” kata Nino dengan rasa bersalah. Aku hanya memandang wajah Nino yang ada di depan aku dengan pandangan yang semakin kabur. Ya, kesadaranku hilang. *** “Parah banget, Ta! Masa lo sampe pingsan gitu dikerjainnya!?” Suara nyaring Putri suskses menembus gendang telingaku. “Iya, mereka jahat banget tau! Gw udah shock berat dengernya, sampe pingsan, dan ternyata itu bohongan!” balasku. “Lo tau dari mana dia bohong?” tanya Putri mulai menginterogasi. “Ari bilang tadinya mau pura-pura sampe anniv kita seminggu lagi, tapi ternyata hari pertama gw langsung pingsan, jadi langsung dibatalin deh,” kataku menjelaskan. “Gw rasa ada yang aneh loh. Lo mesti hati-hati sama Ari, Ta. Beneran deh! Soalnya disebut bercanda juga udah nggak wajar, Ta!” kata Putri mengomentari. “Dari dulu kali lo udah bilang terus-terusan ke gw buat hati-hati sama Ari, tapi nggak ada apa-apa kan sampe lebih dari 19 bulan ini gw sama dia pacaran.” Putri mengangguk ragu. “Tapi jujur ya, Ta, sebagai sahabat lo sampe sekarang gw masih kurang setuju lo pacaran sama cowok tipe Ari gitu. Playboy! Orang tua lo juga nggak setuju kan kayak gw?” balas Putri lagi. “Iya deh iya, gw bakal hati-hati kok ngadepin dia.” *** Malem minggu ini tugas banyak banget. Bukannya malem mingguan kayak pasangan lain, aku malah terdampar di kamar berduaan sama laptop. Harus di-email sekarang lagi tugasnya ke guru botak itu. Dengan sangat malas, aku pun mengaktifkan modem di laptop dan segera sign in untuk cepat-cepat mengirimkan tugas yang udah aku kerjakan. Dan ketika aku sedang mengecek inbox, aku tertarik melihat ada email masuk dari Facebook. Aku langsung teringat akun FB aku yang hilang begitu saja beberapa bulan yang lalu. Memang sih, aku agak cuek di dunia maya dan membiarkan hal itu terjadi begitu saja tanpa mempermasalahkannya. Karena penasaran, aku baca email dari FB itu dan dikatakan bahwa akun FB aku sudah diambil alih oleh email milik Ari. Aku sedikit terkejut dengan fakta itu, tapi aku nggak mau berpikiran macem-macem. Lewat beberapa proses, aku mengambil alih kembali akun FB milikku dan mengaktifkannya. Setelah bernostalgia dengan FB milikku, aku penasaran melihat perkembangan FB milik Ari. Dan aku lebih terkejut lagi saat melihat deretan percakapan Ari di wallnya dengan seorang cewek bernama Dian, dengan berbagai panggilan sayang! Aku langsung menangis. Kaget dengan kenyataan yang aku dapati. “Halo, Ari?” sapaku lewat telepon. “Iya, ada apa sayang?” balasnya. “Aku baru bisa buka lagi FB aku, dan aku liat-liat FB kamu,” kataku sambil berusaha keras menahan tangis. Namun seberapa keras pun aku mencoba menahannya, air mataku tetap menetes, dan tidak tertahankan lagi aku menangis dengan telepon tetap tersambung. Ari hanya diam. Mungkin kaget juga dengan kenyataan yang aku ungkapkan barusan. Kaget karena hubungan gelapnya terbongkar. “Tata, maafin aku ya,” kata Ari pelan. “Aku salah apa sama kamu, Ri?” tanya aku heran. “Nggak, kamu nggak salah apa-apa sama aku. Kamu udah terlalu baik sama aku, kamu udah mau tetep pacaran sama aku walopun banyak yang nolak aku. Bulan kemarin, kamu bangga kenalin aku di acara sweet seventeen kamu ke semua orang, kamu suapin aku first cake kamu, aku seneng jadi pacar kamu, Ta. Kamu udah perhatian banget, aku juga masih inget waktu kamu jagain aku setiap hari sampe malem waktu aku dirawat, kamu baik banget. Aku sayang sama kamu, sayang banget sama kamu! Tapi kamu terlalu baik, aku nggak pantes buat kamu.” Kata-kata Ari terasa menusuk di hati aku. Itu membuat kenangan-kenangan yang udah selama ini aku jalani sama Ari kembali terulang dalam sekejap. Dan itu membuat aku menyangkali kenyataan di depan mata aku ini. “Kamu sama Dian, ada apa sebenernya?” tanyaku sambil terisak. Ari terdiam sejenak. “Aku sama Dian.. pacaran. Seperti yang kamu liat sendiri di FB aku, dan itu udah berjalan hampir 3 bulan yang lalu. Maaf,” jelas Ari. Dan itu terasa seperti tamparan keras! Semakin nyata. Semakin tidak bisa disangkali lagi. “Tata,” panggil Ari pelan. Aku sudah tidak bisa lagi berkata apa-apa sama sekali. Tangisan aku terlalu hebat untuk mampu menjawab panggilan Ari. “Tata, maafin aku ya. Mungkin hubungan kita sampai di sini aja. Kita putus ya...” Tangisanku berhenti sekejap. Keadaan menjadi sangat sunyi, dan beberapa saat kemudian terdengar nada sambungan yang terputus. Aku menelungkupkan tanganku di atas meja belajar, dan kembali menangis sejadi-jadinya. *** Banyak kejadian yang terjadi setelah hubungan kami putus. Mulai dari hubungan aku dengan sahabatku yang kembali saling terbuka, sampai terjadinya keretakan dalam pertemanan di kelas kami. Memang, sangat sulit mengakui kenyataan kalo Ari bukan lagi siapa-siapa. Apalagi saat dia lebih memilih Dian daripada aku, dan beberapa cewek setelahnya yang ia pacari setelah putus dari aku. Saat ini, kalo kamu yang merasa sebagai Ari membaca cerita ini, aku cuma mau bilang kalo selama ini bodohnya aku masih terus berharap hubungan kita bisa kembali lagi. Tapi dengan segala apa yang telah kamu perbuat sampai saat ini, membuat aku semakin yakin kalo kamu memang bukan yang terbaik buat aku. Sekarang, udah lebih dari setahun sejak hubungan kita berakhir. Aku berterima kasih sama kamu atas kejadian ini yang membuat aku terus belajar dalam hidup. Aku maafin kamu. Dan aku berharap jangan ada lagi perempuan yang bernasib seperti aku dalam hidup kamu. ***
Braakkk!!!! Aku memukul meja karena kesal. Berbekal muka kusut dan bibir cemberut berhasil membuat mama berdecak melihatku. “kenapa kok mukanya kaya di tekuk gitu?” Tanya mama dengan lembut. Ku balas dengan masuk ke kamar tanpa menghiraukan pertanyaan mama. Mama hanya menggelengkan kepalanya. Mungkin heran dengan tingkah laku anak pertamanya ini yang pulang dari sekolah membawa suasana badmood. “uuh! Kenapa sih harus kaya gini ceritanya!! Aku selalu dapat masalah setiap aku menginginkan sesuatu. Termasuk menyukainya!!! Argh!” gurutuku kesal. Aku mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang mempunyai nasib sial. Ya, setiap ada yang perhatian ke aku, aku selalu membiarkannya sampai 1 minggu, jika tetap perhatian, kesimpulan sememtaraku adalah dia suka kepadaku. Setidaknya simpatik padaku. Tetapi, setelah 1 bulan ku rasa perhatiannya semakin sering menimpaku. Yang di status facebook sering kaya bales-balesan, sering sindir-sindiran, dsb. Jadi, statusku sama si-doi nyambung kalo digabungin. Jelas dan ketara banget. Tapi aku gak GR dulu. Dan selama 3 bulan begitu mulu. Lama-lama hatiku ke bawa juga. Yang semulanya gak suka dan nganggep temen biasa, eh, malah suka. Dan yang lebih parahnya lagi, ternyata temen yang sering curhat sama aku juga suka sama si-doi. Gila!!! *Aku harus gimana ni?* kata yang selalu ku ucapkan ketika temenku akan mengawali curhatannya. Padahal, temen yang suka sama si-doi gak cuma satu. Dan kebanyakan yang curhat sama aku. Ya Tuhan, kenapa engkau memberi hamba cobaan berat seperti ini. Aku meletakkan tasku dan membuang badanku ke kasur untuk merebahan diri sembari berfikir. *Kenapa aku dulu terjebak di hatinya!!* batinku. Tok tok tok “masuk” ujarku. Krreeeekk! “sayang, makan dulu yuk! Kamu belum makan siang, mama sudah siapin makaman kesukaan kamu” ajak mama dengan nada lembut. “nggak ah ma” meniarapkan tubuhku di kasur dan menyembunyikan kepalaku di bawah bantal. “aku ngantuk! Aku tidur dulu ya ma…” “ya sudah, jangan lupa pakai selimutnya” saran mama. Aku hanya mangut-mangut membalasnya. Aku tak mau tidur. Aku sebenarnya tak bisa tidur. Aku tak bisa melupakan dia. Aku hanya beralasan kepada mama seperti itu karena aku tak ingin melakukan apapun kecuali satu. Berfikir. Tar! Jedyaaaaarrrrrr!! Suara halilintar membangunkan lamunanku. Aku terkejut dan menutup telingaku. Aku ambil selimutku dan ku tutupi seluruh badanku dengan selimut. Tapi setelah aku sadar. Aku bangun dari tempat tidurku. Mangambil baju baby doll-ku dan bergegas menuju ke kamar mandi. Hujan tidak menaklukkan-ku untuk tidak segera mandi. “Sudah bangun sayang? Kok cepet bangun? Biasanya lama kalau tidur?” ujar mama ketika melihatku keluar dari kamar. “aku nggak bisa tidur ma. Panas!” jawabku sambil berlalu. Mungkin sebagian anak menganggapku kurang ajar dan durhaka kepada orang tua karna tidak menjawab pertanyaan orang tua dengan sikap yang baik tetapi sambil berjalan begitu saja. Hari ini cuaca begitu panas. Entah kenapa, tiba-tiba aku teringat akan dia. Si-doi pernah duduk berdapingan denganku saat aku menunggu jemputan. Teman si-doi berdiri di sampingnya. Mereka mengobrol layaknya ibu-ibu yang sedang arisan. Topiknya berbeda dan ribet menurutku. Ternyata 3 menit kemudian, jemputanku datang. Ah, senangnya! Aku dapat terbebas darinya. Tapi ternyata, setelah aku naik, si-doi masih tetap memperhatikan aku sampai di ujung jalan. Dan bodohnya aku, aku juga memperhatikannya. Duh! Aku memukul jidatku sendiri dengan telapak tanganku setelah meletakkan baju di kamar mandi karna memikirkan peristiwa itu. Ternyata aku tak dapat melupakannya. Suara tetesan showerku mengiringi suara derasnya hujan. *ternyata sudah hujan, akhirnya suhu kembali dingin lagi* batinku. Keluar dari kamar mandi, aku bergegas masuk ke kamar. Melewati mama yang sedang membaca majalah kesukaannya. Tetapi aku berhenti di tengah jalan. Terlintas di benakku untuk mencurahkan isi hatiku kepada mama. Aku membalikkan badan dan menghampiri mama. “ada apa? Kok tumben duduk di sebelahnya mama?” tanya mama terheran-heran. Aku diam. Berfikir mencari dan menyusun kata-kata untuk memberi tahu mama semuanya. “lho? Kenapa diam?” Tanya mama sekali lagi. “em, apa jangan-jangan ada masalah di sekolahmu sampai kamu mau cerita sama mama tapi dak berani? Ada apa sayang?” ujar mama sambil menutup majalahnya dan mengalihkan perhatiannya kepadaku. “eumm, mah. Mama waktu suka sama papa mulai kapan?” tanyaku perlahan. Mama hanya tersenyum. Sepertinya mama mengerti mengapa aku datang mendekati mama. “anak mama mulai suka sama orang lain ya?” Aku mangut-mangut dengan perlahan. Aku malu mengatakannya pada mama. Tidak ada yang tahu perasaanku. “nggak papa kamu suka sama lawan jenis. Itu wajar. Mama memakluminya” Mama seperti meneguhkan hatiku. Aku mulai memberanikan diri bercerita pada mama tentang semuanya. Mama mendengarkannya dan sesekali tersenyum karena senang. Entah apa yang ada di hati mama, aku tak tahu. Akhirnya, aku selesai bercerita pada mama. Mama diam sejenak, lalu berkata “Sayang, menyukai lawan jenis itu wajar. Tetapi jangan kamu terjebak di dalamnya. Banyak orang yang mengenal hal itu hingga mereka terjebak sendiri di dalam lingkaran kelam itu. Sebenarnya cinta itu suci, murni dan penuh kasih sayang. Tapi, cinta bisa jadi bumerang kita untuk menuju kematian” Aku mengerutkan dahi. Kata-kata mama mulai tidak ku mengerti, tetapi sungguh sulit ku ungkapkan. *kenapa bisa di ujung kematian?* tanyaku dalam hati. Sepertinya mama tahu maksud expresi yang tak berbentuk ini. “cinta itu bisa membutakan banyak orang. Sehingga kebanyakan orang tidak mau menggunakan logikanya untuk berfikir tentang cinta. Bila mereka patah hati, mereka bisa melakukan hal yang fatal untuk menyalurkan kekecewaannya. Jangan sampai hal itu terjadi padamu nak” Aku mulai faham. Mama menasehatiku agar aku tak terjebak dalam lubang cinta. “mengagumilah sewajarnya. Jangan berlebihan. Mama tidak melarang kamu. Tapi sebaiknya kamu fikirkan dulu baik-baik bagaimana dengan masa depan kamu” mama munutup nasehatnya dengan mengelus pelan rambutku dan meninggalkanku sendiri termenung. Aku mulai berfikir tentang hal itu. Dan aku mulai sedikit melupakan dia. Meskipun dia masih ada di hatiku. Aku mendengar kabar bahwa dia sedang menjalin hubungan lain dengan seorang gadis. Aku tak menangis maupun patah hati. Ketika berita burung itu datang dan menyebar, aku tahu suatu saat akan menjadi benar berita itu. Aku tahu dari awal. “hehf “ aku tersenyum kecil sambil menghebuskan nafas. Aku sudah tahu. Jangan pertahankan cinta ketika cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan. Karna nasehat mama, aku tahu segalanya. Entah sekarang berita burung itu benar atau salah. Hanya dia dan gadis itu yang tahu. Senyuman kecil menghiasi wajahku.
tahun, 3 kali)
Do’a Awal Tahun
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya dan sahabatnya. Amin yaa rabbal ‘alamin
Semoga Allah SWT mengijabah doa-doa kita. Amin.
SELAMAT TAHUN BARU 1434 H
Rumah HantuCerita ini dimulai semenjak kepindahanku bersama ibu dan dua kakak perempuanku, karena ayahku sudah tiada10 tahun yang lalu, dari kota Semarang ke Solo. Sebelumnya aku bersama Kak Rania terlebih dahulu mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal sementara sambil mencari rumah baru yang bisa kami beli.Setelah berkeliling Kota Solo, berikut mencari informasi dari kerabat dan teman-teman yang tinggal di Solo, kami menemukan sebuah rumah yang melebihi harapan kami.Rumah itu asri dan indah sekaligus bersih. Pintu dan jendela pun lebar dan luas, bercat putih dan berlantai dua. Ada juga taman dan patung anak kecil di dalam rumah, dilengkapi dengan garasi mobil. Pokoknya melebihiharapan dan cukuplah buat kami berempat tinggal disini, terlebih harga kontrakannya terbilang murah. Akhirnya kami memutuskan mengontrak rumah ini, sambil mencari rumah lain yang bisa kami beli nantinya.Andai kelak pemiliknya berniat menjual, mau juga kami membelinya asalkan harganya cocok.Satu hari, dua hari … Sampai satu bulan lebih tidak terjadi apa-apa. Kami merasa nyaman tinggal di rumah ini. Namun ketika mendekati bulan ke dua aku mengalami kejadian-kejadian yang aneh yang di luar akal pikiran. Awalnya aku hanya sering bermimpi buruk. Aku juga pernah mengalami tindihan, seolah ada bayangan besar dan hitam yangmenindihku. Dengan napas terengah-engah aku berusaha bangun sambil membaca doa-doa yang aku ingat. Syukurlah aku bisa terbangun. Kejadian semacam ini sering terulang.Mulanya aku menganggap hanya mimpi biasa. Menurut orang Jawa tindihan terjadi akibat salah posisi saat tidur. Namunsemakin lama aku merasakan ada yang tidak beres dengan rumah kontrakan ini. Pernah aku lihat, walau di siang hari, sekelebat bayangan anak laki laki kecil berpakaian putih lusuh dan kotor, seperti pakaian anak anak jalanan. Wujudnya seperti anak anak biasa lainnya suka berlari-lari dan suka mengintip malu-malu.Ketika hal itu aku ceritakan kepada yang lain, ternyata mereka juga sering mengalami hal-hal yang aneh. Kak Nita pernah marahmarah karena pintu yang sudah digerendhel, dibuka kembali, digerendhel lagi terbukalagi, begitu seterusnya. Kak Nita mengira salah satu adiknya yang mengerjainya.Ia kemudian ke kamar kami, namun semua kamar tertutup rapat. Tidak ada tanda-tanda diantara adiknya yang masihbangun. Spontan Kak Nita merinding. Apalagi dia merasa ada bayangan hitam yang mengikutinya. Buru-buru Kak Nitamembangunkan ibu dan menumpang tidur bersama ibu. Semenjak kejadian tersebut, kami memutuskan satu kamar dipakai buat dua orang, aku bersama ibu, Kak Nita dengan Kak Rania.Seperti biasa pagi itu aku bersantai di dalam kamar sambil membaca baca buku. Di rumah juga ada Kak Nita danKak Nita yang sedang sibuk menyiapkan masakan di ruang dapur belakang. Tetapi aku merasa dibelakangku berkelebat bayangan.Aku kira itu bayangan kakakku yang tengah mondar- mandir dari ruang makan ke dapur. Jadi akau tidak terlaluhirau. Setelah berjalan beberapa saat aku memutuskan bergabung dengan Kak Nita. Saat itu aku mengira lauk yang sedari tadi aku tunggu sudah matang.“Kak, aku lapar. Sudah mateng belum masakannya? Aku bantu ya?“ selorohku sambil merangkul badan Kak Nita yangsedang duduk di depan meja makan dari belakang.Kak Nita diam saja dan tersenyum. Aku merasa agak aneh dengan tabiat kakakku yang satu ini. Biasanya dia suka bawel dan sering marah-marah ketimbang tersenyum.Banyak kemudian pertanyaanku yang dijawab hanya dengan seulas senyum tapi tak satu patah katapun keluar dari mulutnya. Tumben Kak Nita lembut sekali, kataku dalam hati. Tetapi aku juga tidak begitu perhatian sih. Soalnya kadang, dia juga suka ngerjai aku. Jadi mungkin saja saat ini dia sengaja mengerjaiku.Tiba-tiba aku merasa seperti ada yang menyuruhku pergi. Aku pun ngeloyor ke lantai atas sambil membawa novel yang akan aku baca sambil menunggu masakan kakak.Sesampai di lantai atas aku buka pintu kamar hendak mengambil. Namun ketika aku balik badan keluar dari kamar, kok ada seseorang sedang duduk membelakangiku didekat jendela ruangan lantai atas. Lho kok adaKak Nita di sini? “Sedang apa Kak? Emang masaknya sudah selesai?” tegurku.“Rona, ngapain kamu nanya-nanya segala?!” sahut Kak Nita dengan suara kesal.”Tadi kan Kakak masak di lantai bawah?“ tanyaku lagi tanpa menghiraukan rasa kesalnya.“Dari tadi aku baca koran di sini, cari iklan rumah yang mau dijual. Biar ibu saja yang masak, nanti aku menyusul,”jawab Kak Nita.Waduhh, jadi yang tadi aku rangkul siapa? tanyaku dalam hati. Rasa takut tiba-tiba menyergapku sampai wajahku pucat.“Ada apa, Rona? Mengapa wajahmu jadi pucat begitu?“ tanya Kak Nita sambil memegang tanganku. “Lho, tanganmu jugadingin begini. Ada apa?“Akhirnya aku ceritakan yang aku lakukan di lantai bawah tadi. Kak Nita ikut bergidik mendengar ceritaku. Padahal Kak Nita terkenal paling berani di antara kami. Kami lantas menceritakan pengalaman ini ke ibu, tapi ibu bilang agar kami tidak usah takut.“Selama iman kita kepada Allah SWT kuat kita pasti dilindungi olehNya,” kata Ibu.Sejak kejadian itu kami sekeluarga jadi tambah giat bersembahyang dan tidak pernah lupa berdoa sebelum tidur.Namun kejadian demi kejadian masih sering bermunculan seperti yang dialami Kak Rania, kakak keduaku. Ketika berada dalam rumah, dia merasa ada yang mengikutinya dimanapun dia pergi. Sebenarnya dia enggan menceritakan ke kami karena tidak ingin membuat seisi rumah ketakutan. Namun karena aku sudah membukanya, Kak Rania pun menceritakan kisah yang dialaminya.Menurut Kak Rania, saat itu sudah lewat tengah malam, sekitar pukul 01.00 WIB. Kak Rania hendak menunaikan sholat malam seperti yang biasa dia lakukan waktu di rumah kami yang lama. Namun kali ini ia lakukan karena berbagai peristiwa ganjil yang dialaminya. Dia segera membangunkan ibu untuk menemaninya sholat malam.Pernah juga waktu ibu kehilangan kunci lemari yang menyuruh kami semua anak-anaknya untuk semua menolong mencari dimana kunci itu. Tapi tetap tidak ketemu. Baru keesokan harinya kunci itu tergeletak di lantai atas yang mudah untuk di lihat. Padahal kemarin kami juga sudah mencari ke tempat ini dan sama sekali tidak ada. Menurut itu gerendel atau pintu kamar dalam, juga sering terbuka sendiri waktu malam. Namun ibu tidak pernah mau menceritakan kejadian-kejadian aneh tersebut kalau kami tidak memintanya.Kejadian demi kejadian ganjil terus berlanjut sampai empat bulan kami tinggal di rumah itu. Lama-kelamaan kami merasa sudah semakin terbiasa dengan kejadian aneh dan ganjil tersebut dan berusaha menerimanya dengan tabah dan tawakal.Ada juga tetangga yang menasehati kami untuk pindah saja dari rumah itu. Ada juga yang menawari untuk mengusirhantu-hantu itu di rumah kami. Tetapi ibu menolaknya karena yakin selama keluarga kami tidak berbuat yang dilarang Tuhan dan selalu berdoa, maka makhluk-makhluk gaib itu juga akan segan kepada kami. Sebagai sama-sama hamba ciptaan Tuhan yang tinggal di muka bumi ini, sepantasnyalah untuk tidak saling mengganggu satu samalain.Prinsip inilah yang ditekankan ibu kepada kami dalam menyikapi kejadian-kejadian aneh di rumah kami.“Kita hidup di dunia yang sama tapi dengan alam yang berbeda. Satu di alam fana atau alam nyata dan yang satu di alam halus atau alam gaib, jadi seharusnya tidak saling mengganggu satu sama lain,” kata Ibu.Benar juga, setelah adanya “saling pengertian” itu, kejadian aneh di rumah kami mulai berkurang. Kami sekeluarga punmengucapkan syukur kepada Tuhan karena bisa melewati cobaan ini.Sekarang kami sekeluarga sudah pindah dari rumah itu. Kami membeli rumah bekas dari orang yang pindah ke kota lain. Letaknya hanya bertaut satu jalan dari rumah angker itu. Alhamdulillah, di rumah baru kami tidak ada kejadian-kejadian ganjil lagi. Sementara rumah angker bekas kontrakan kami dulu, sekarang dikontrak orang lain.Namun kami prihatin karena kabarnya orang yang mengontraknya sering diganggu kejadian-kejadian gaib seperti kami dulu.Bahkan kini tetangga di depan rumah angker itu juga ikut terkena dampaknya. Mereka sering mendengar suara jeritanwanita, raungan harimau dan suara denting lonceng. Kadang juga muncul bayangan hitam yang sangat besar, makhluk berwajah putih rata, anak-anak kecil berpakaian lusuh seperti pengemis dan lain-lain. Semua itu sudah pernah kami lalui. Andai saja prinsip keluarga kami diterapkan, pastilah orang yang mengontrak rumah angker itu, dan jugatetangganya, tidak akan diganggu.